A Reply for A Sweet Letter❤

Akan ku mulai kalimat ku dengan membalas sebuah surat yang dia kirim via blog kepadaku.
Hai, Julia Ediza Murni Ritonga. "Apa kabar?"
Mungkin aku sedikit tidak menyukai prolog mu.
"Apa kabar?" memang bukan suatu prolog yang indah. Kau tepat sekali!
Bukan karena aku dalam keadaan tidak baik, atau karena lelah dengan menjawab pertanyaan basa-basi mu.
Tapi karena kau menanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak ditanyakan.
Dan kau sangat benar sekali dengan tebakan mu bahwa aku baik-baik saja.
Tapi, Heyy!!! Kau memang mahir jika mencari kesalahan dariku.
Aku belum amnesia. Dan aku tidak mungkin Alzheimer.
Jadi dalam hal apa aku bisa melupakan kalian? Kau tampak sangat optimis dalam hal ini!
Mari kita salahkan keadaan sebagi alasan. Kenapa dia tak memberi kita waktu yang tepat untuk saling memiliki percakapan?

Aku sungguh ingin sekali menciptakan keharuan.
Aku juga ingin mengarah ke tempat dimana aku bisa bertemu kalian.
Aku sangat ingin pulang!!! Bahkan sebelum kau sempat memantaskan diri untuk mengatakannya.
Rindu yang kau sampaikan, juga aku rasakan.
Namun tidak mudah untuk membuat kita saling melambaikan tangan dengan tersenyum saat nanti kita berhadapan.
Aku hanya percaya bahwa bukan dengan suatu kebetulan kita dipertemukan.
Tuhan yang tau, aku sungguh menginginkannya!
Aku ingin pulang!

Teruntukmu,
Atas segala masalah yang datang, seberapa berat pun hal itu, sesungguhnya akan menegaskan banyak hal kepadamu.
Terutama tentang sebuah makna bahwa kau pernah menjalaninya.
Jadi jangan pernah merasa lelah dan hina.
Memang selalu ada yang lebih hebat darimu, tapi akan lebih hebat lagi jika kau tetap menjadi dirimu!

We have to love, support, and care each other!
Happy Anniversary for such a long time, BV :*

Dearly,
A friend in distance~

Comments

Popular Posts